Dalamkegiatan outbond anak-anak kami kenalkan dengan permainan tradisional diantaranya engklek, bakiak bathok, bakiak panjang, lompat tali dan masih banyak lagi. Misalnya membuat senjata mainan dari bahan pelepah pisang, membuat kendaraan mainan dari bahan bekas, membuat olahan makanan sehat dari bahan alami yang enak, dan mengenal Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Seperti yang kita ketahui permainan jaranan merupakan salah satu permainan tradisional yang sering dimainkan anak-anak di pulau Jawa. Permainan ini terinspirasi dari orang-orang dewasa jaman dulu yang menungganggi kuda bahasa jawa jaran sebagai salah satu tunggangan yang dinaiki oleh para petinggi kerajaan dan kesatria. Terinspirasi dari hal itu anak-anak di masyarakat Jawa menciptakan sebuah dolanan anak yang disebut jaranan 'kuda-kudaan'. Bentuk, gambar, dan hiasan-hiasannya dibuat menyerupai hewan kuda. Akhirnya mainan itu biasa disebut jaranan. Hampir di setiap daerah di wilayah Jawa mengenal dolanan khas ini. Hingga sekarang masih banyak dijumpai dolanan model ini di berbagai pelosok wilayah Jawa. Kamus Baoesastra Jawa karya Poerwadarminto terbitan Groningen Batavia 193982 telah mencatat istilah jaranan sebagai salah satu bentuk dolanan anak di masyarakat Jawa. SEJARAH JARANAN Seni jaranan itu mulai muncul sejak abad ke 10 Hijriah. Tepatnya pada tahun 1041 atau bersamaan dengan kerajaan Kahuripan dibagi menjadi 2 yaitu yaitu bagian timur Kerajaan Jenggala dengan ibukota Kahuripan dan sebelah Barat Kerajaan Panjalu atau Kediri dengan Ibukota Dhahapura. Raja Airlangga memiliki seorang putri yang bernama Dewi Sangga Langit. Dia adalah orang kediri yang sangat cantik. Pada waktu banyak sekali yang melamar, maka dia mengadakan sayembara. Pelamar-pelamar Dewi Songgo Langit semuanya sakti. Mereka sama-sama memiliki kekuatan yang tinggi. Dewi Songgo Langit sebenarnya tidak mau menikah dan dia Ingin menjadi petapa saja. Prabu Airlangga memaksa Dewi Songgo Langit Untuk menikah. Akhirnya dia mau menikah dengan satu permintaan. Barang siapa yang bisa membuat kesenian yang belum ada di Pulau Jawa dia mau menjadi suaminya. Ada beberapa orang yang ingin melamar Dewi Songgo Langit. Diantaranya adalah Klono Sewandono dari Wengker, Toh Bagus Utusan Singo Barong Dari Blitar, kalawraha seorang adipati dari pesisir kidul, dan 4 prajurit yang berasal dari Blitar. Para pelamar bersama-sama mengikuti sayembara yang diadakan oleh Dewi Songgo Langit. Mereka berangkat dari tempatnya masing-masing ke Kediri untuk melamar Dewi Songgo Langit. Dari beberapa pelamar itu mereka bertemu dijalan dan bertengkar dahulu sebelum mengikuti sayembara di kediri. Dalam peperangan itu dimenangkan oleh Klana Sewandono atau Pujangganom. Dalam peperangan itu Pujangganom menang dan Singo Ludoyo kalah. Pada saat kekalahan Singo Ludoyo itu rupanya singo Ludoyo memiliki janji dengan Pujangganom. Singa Ludoyo meminta jangan dibunuh. Pujangganom rupanya menyepakati kesepakatan itu. Akan tetapi Pujangganom memiliki syarat yaitu Singo Barong harus mengiring temantenya dengan Dewi Sangga Langit ke Wengker. Iring-iringan temanten itu harus diiringi oleh jaran-jaran dengan melewati bawah tanah dengan diiringi oleh alat musik yang berasal dari bambu dan besi. Pada jaman sekarang besi ini menjadi kenong. Dan bambu itu menjadi terompet dan Membuat dan Memainkan Jaranan Adapun cara membuat permainan tradisional jaranan dari pelepah pisang adalah sebagai berikut Ambil beberapa batang daun pisang yang masih segar dari pohon daun pisang hingga lepas dari batangnya,dan sisakan sedikit dua sayatan dikanan kiri ujung batang dengan lekukan, Kemudian dengan hati-hati, tekuk batang daun pisang dibagian lekukan sayatan samping akan menjadi "telinga" dari tali plastik atau tali dari pinggirpelepah daun pisang seperti batang daun pisang seperti tekukan dan tali seperti gambar jadilah jaranan sudah dapat digunakan, Kalau masih ada sisa batang bisa dijadikan cambuk untuk kuda. sumber gambar Alat / Bahan Pelepah pisangAturan Main Bebas sesuai kebutuhan anakBanyak Pemain Tidak ditentukan tidak terbatasUsia Pemain Semua UmurArea permainan Tempat terbuka dan luasWaktu Pagi hari, siang hari, sore hari ataupun malam hariBerikut cara memainkan permainan tradisional jaranan dari pelepah pisang 1 2 Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya Lazimnyasenapang diperbuat daripada kayu atau pelepah pisang. Setiap pemain perlu memiliki senapang sendiri. Permainan ini dimainkan secara berkumpulan. Satu pasukan bertindak sebagai tentera manakala satu pasukan lagi sebagai musuh. Jumlah mata dikira mengikut bilangan pemain yang tidak tertembak. Pemain perlu mematuhi peraturan tertentu. 7 menit membaca Masih ingat dengan permainan tradisional Indonesia yang keberadaannya kini sudah tergerus zaman? Permainan tradisional apa yang paling berkesan dan bikin kangen masa kecil kamu? Gadget Menggantikan Peran Permainan Tradisional Seperti yang diketahui, mayoritas anak-anak Indonesia di semua kalangan, lebih tertarik untuk memainkan gadget, smartphone, video game, hingga game online. Padahal, bermain permainan tradisional memiliki segudang manfaat yang dapat dirasakan oleh anak-anak seperti meningkatkan kreativitas dan menyehatkan tubuh. Yuk, daripada penasaran langsung saja intip deretan permainan tradisional Indonesia! Baca Juga 34 Pakaian Adat dari Berbagai Provinsi Terlengkap 15 Permainan Tradisional Indonesia 1. Congklak Permainan tradisional Indonesia yang pertama adalah congklak. Permainan yang menggunakan biji kerang dan papan berlubang ini, hanya bisa dimainkan oleh dua orang saja. Untuk lubang papannya sendiri terdiri dari 16 lubang dengan biji kerang sebanyak 98 buah. Biji akan diletakan di setiap lubang dengan jumlah yang sama, kecuali lumbang yang besar di sisi kanan dan kiri. Untuk cara bermainnya, kamu harus tentukan siapa yang akan mulai jalan terlebih dulu. Pemain pertama akan jalan dengan cara meletakan satu persatu biji, di setiap lubang dari kiri ke kanan sampai habis, dan ambil lagi biji di tempat terakhir biji diletakan. Lakukan hal tersebut sampai biji masuk di lubang yang kosong, dan bergantian dengan pemain kedua. Jika, lubang besar yang ada di sisi kiri mu memiliki biji lebih banyak, maka kamu adalah pemenangnya. 2. Bola Bekel Permainan tradisional yang selanjutnya adalah bola bekel yang hanya membutuhkan bola karet dan biji yang terbuat dari tembaga atau kuningan. Meski hanya memantulkan bola dan mengambil biji, permainan ini ternyata membutuhkan keahlian, kecepatan tangan, dan konsentrasi yang penuh. Jika tidak, kamu tidak akan naik level dan kalah dengan pemain yang lain. Permainan ini, juga bisa dimainkan dengan beberapa orang, dengan cara bergantian. Semakin tinggi level yang sudah kamu lalui, maka permainan akan semakin menantang. Karena kamu diharuskan untuk mengambil biji satu persatu hingga mengambil enam biji sekaligus dalam satu kali pantulan bola. 3. Lompat Karet Siapa di sini, yang sehabis pulang sekolah langsung main lompat karet? Permainan yang biasa dimainkan oleh para anak-anak perempuan ini, juga harus diperlukan keahlian, terutama dalam hal melompat tinggi. Karetnya sendiri juga menggunakan karet gelang yang disambung menjadi sebuah tali panjang yang tidak mudah putus. Permainan ini, bisa dilakukan oleh banyak orang. Dua orang di antaranya harus menjadi penjaga karet dan harus memegangnya, sampai ada pemainnya yang gagal, lalu bergantian jaga. 4. Jingkrak/Engklek/Kotak Sembilan Untuk permainan tradisional yang satu ini, tidak memerlukan properti yang penting. Karena kamu, hanya memerlukan pecahan genting tanah liat saja, dan lahan tanah yang cukup luas serta rata. Selanjutnya, kamu bisa mulai membuat garis yang membentuk kotak, berjumlah sembilan buah, serta pecahan genting untuk dilemparkan. Permainan ini sangat sederhana, karena cara bermainnya cukup melemparkan pecahan genting ke dalam kotak, dan kamu harus melompat sampai kotak yang terdapat pecahan genting tadi. Selain membutuhkan keseimbangan melompat dengan satu kaki, pemain juga harus konsentrasi saat melempar genting ke dalam kotak. Jika meleset, maka kamu harus mengulangnya dari awal. 5. Kucing Jongkok Selanjutnya ada permainan kucing jongkok, yang juga tidak memerlukan properti apapun, untuk memainkan. Karena kamu hanya perlu mengumpulkan orang sebanyak mungkin untuk dijadikan peserta. Di sini kamu hanya perlu menentukan siapa yang akan menjadi kucing satu orang untuk mengejar-kejar peserta yang tidak jongkok. Jika ada peserta yang tertangkap kucing, maka ia harus bergantian menjadi kucingnya. 6. Kelereng Siapa yang sampai sekarang masih mengoleksi kelereng atau gundu? Ya, permainan tradisional ini sangat keren pada zamannya. Ada banyak jenis permainan kelereng, yang intinya kamu harus menyentil kelereng lawan hingga tepat sasaran. Jika tepat sasaran, maka kelereng lawan bisa menjadi milikmu. 7. Petak Umpet Sama seperti permainan kucing jongkok, permainan tradisional petak umpet juga tidak membutuhkan properti apa-apa dan hanya membutuhkan peserta saja. Petak umpet juga hanya membutuhkan satu orang penjaga yang akan mencari semua peserta yang bersembunyi sampai semuanya ditemukan. Uniknya, penjaga dipilih dengan cara disebut urutan barisnya oleh penjaga sebelumnya. Ada hal yang mungkin bikin kamu rindu dari permainan ini, yakni ada peserta yang pulang dan tidak bersembunyi, sehingga penjaga kewalahan untuk menemukannya. Hehe jahil ya! 8. Egrang Permainan tradisional Indonesia yang selanjutnya ini, mungkin harus membutuhkan keahlian keseimbangan yang baik. Karena, bermain egrang tidaklah mudah. Permainan yang terbuat dari kayu atau bambu ini, dibuat bak tongkat yang bisa dinaikkan dan digunakan untuk berjalan. Bahkan, buat kamu yang baru mencoba, pasti akan sulit menyeimbangkannya, bahkan hingga terjatuh berkali-kali hingga akhirnya berhasil. 9. Bentengan Pernah main bentengan waktu sekolah di jam olahraga? Pasti kamu anak 90an ya! Karena permainan tradisional bentengan merupakan salah satu permainan yang membutuhkan kerjasama kelompok. Pasalnya, semua peserta benteng harus menjaga benteng dan anak buah, agar tidak diambil musuh. Bahkan, sesekali musuh akan memberontak, agar pemilik bentek memencar dan musuh akan lebih mudah menangkapnya, dan menguasai benteng. 10. Gasing Bukan anak 90-an kalau kamu belum pernah main permainan tradisional gasing, yang terbuat dari kayu, atau plastik. Biasanya, sepulang sekolah anak-anak akan berkumpul di lapangan untuk beradu gasing masing-masing. Untuk bisa bermain gasing, setiap anak harus memiliki satu gasing. Biasanya, beradu gasing bisa dilakukan di tanah lapang, atau di dalam kuali raksasa. Ketika beradu, siapa gasing yang paling cepat berhenti, dialah yang kalah. Kalau Kamu, pernah punya gasing jenis apa? 11. Ular Naga Panjang Permainan tradisional yang satu ini sangat unik. Selain tidak membutuhkan properti, permainan ini juga memiliki lagu yang harus dinyanyikan, saat permainan dimulai. Peserta dalam permainan ini juga tidak terbatas, namun minimal ada empat orang. Dimana dua orang diantaranya harus menjadi penjaga, dan membuat terowongan. Peserta lainnya, akan berbaris bak ular naga yang panjang, sambil bernyanyi. ketika lagu habis, penjaga akan menutup terowongannya. Peserta yang kena perangkap terowongan saat lagu habis, maka akan keluar dari barisan. 12. Rangku Alu Sudah jarang dimainkan, permainan rangku alu juga membutuhkan keahlian dalam berkonsentrasi. Permainan yang juga memiliki lagu ini, membutuhkan empat batang bambu sebagai properti. Selanjutnya, ada satu peserta yang akan menari-nari di atas bambu yang digerakan. Bambu sendiri digerakan oleh empat orang, yang masing-masing menggerakan ujung bambu ke kiri dan ke kanan, sesuai irama. 13. Pletokan Merasa menjadi seorang penembak ulung, permainan tradisional ini sangat digemari pada zamannya oleh anak laki-laki maupun perempuan. Permainan ini hanya membutuhkan sebuah bambu kecil yang sudah dirakit, dan koran basah sebagai pelurunya. Biasanya, anak-anak zaman dulu memainkan alat ini untuk bermain perang-perangan atau untuk menembak burung. Pelurunya sendiri tidak terlalu sakit jika terkena tubuh, namun suara yang dihasilkan sangat nyaring bak petasan. 14. Mendorong Ban Bekas Karena zaman dulu belum banyak permainan modern, sehingga barang bekas pun bisa dijadikan mainan, seperti ban sepeda bekas. Sehingga, anak-anak sering memainkan ban sepeda bekas sebagai permainan tradisional, yang digerakan dengan tongkat, agar bisa berjalan. Biasanya, permainan ini dijadikan untuk perlombaan. Siapa yang berhasil membawa ban sepeda bekas tersebut, ke garis finish, maka dia adalah pemenangnya. Tidak mudah untuk membuat ban berjalan seimbang dan lurus. Kamu harus membutuhkan kecepatan yang pas, keseimbangan, dan pukulan yang tepat. 15. Layang-layang Permainan tradisional yang masih dimainkan hingga kini salah satunya adalah layangan. Selain mudah dibuat, bermain layangan juga sangat mengasyikkan. Kamu hanya membutuhkan layangan, bisa beli atau membuatnya sendiri, beserta senar. Untuk memainkannya, kamu hanya butuh lahan luas dan lapang, seperti lapangan, sawah, hingga pantai. Selain itu, kamu juga pasti akan membutuhkan bantuan angin, dan keahlian yang tidak mudah. Saat ini, bentuk layangan tidak hanya kotak saja, tapi sudah banyak divariasikan dengan bentuk yang unik. Mulai dari bentuk kupu-kupu, topeng, kuntilanak, hingga keranda. Baca Juga 17 Suku di Indonesia yang Wajib Diketahui Nah, itu dia beberapa permainan Indonesia yang bikin kangen masa kecil, dan perlu dilestarikan. Meski zaman sudah semakin modern, penjual mainan tradisional nyatanya juga masih banyak. Jika kamu ingin mengembangkan permainan tradisional ini hadir kembali, kamu bisa loh membuat usaha mainan tradisional, namun dengan keunikan tersendiri. Memang tak mudah untuk membuat anak-anak zaman sekarang, beralih ke permainan tradisional, setelah mengenal gadget. Namun, dengan memulai usaha lebih dulu, kamu bisa membantu anak-anak mencintai kembali permainan tradisional, sekaligus melestarikannya agar tidak punah. Kamu bisa mulai dengan bisnis gasing, egrang, layangan raksasa, dan lain-lain. Untuk soal modal, gak perlu khawatir karena akan senantiasa membantu kamu untuk urusan modal usaha. menyediakan beragam produk pinjaman dana, untuk modal usaha dari berbagai perusahaan P2P lending hingga bank ternama di Indonesia. Berikut rekomendasinya juga memastikan semua produk pinjaman dana aman, karena sudah terdaftar Otoritas Jasa Keuangan OJK. Mengajukan pinjaman dana melalui juga lebih mudah dan cepat. Bahkan, kamu akan direkomendasikan pinjaman dana yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan finansial kamu. Jadi, tunggu apa lagi? Segera kunjungi situs dan temukan pinjaman dana terbaik pilihanmu untuk membangun bisnis mainan tradisional! Lebih seperti ini
BAHANAJAR KELAS 4 TEMA 8 SUBTEMA 2 PEMBELAJARAN 2 Alvianti Yusticia Wulandari, S.Pd. DESKRIPSI. PENDAHULUAN. Modul ini. merupakan. bahan. ajar. yang. digunakan
1 Bahan bakunya unik. Sayur ares merupakan makanan khas Pulau Lombok dengan bahan baku utama berupa pelepah atau kedebong pisang yang masih muda. Sayuran ini dimasak dengan santan dan sedikit potongan daging sapi yang nantinya akan dibumbui oleh rempah-rempah alami. Namun, sebagian daerah juga membuat makanan ini tanpa daging sapi.
Apasaja produk yang bisa dihasilkan dari serat pelepah pisang? yang antik dan bernilai jual tinggi. Sebutkan tiga. Buah; kini menjadi dua pemanfaatan yakni secara tradisional dan secara modern, Secara tradisional pelepah pisang dapat digunakan sebagai alas untuk menancapkan tangkai wayang kulit pada
mengingatjaman tempo dulu mainanya dari pelapah pisang dan batang pohon pepaya, beda ma nak sekarang yang sudah serba gadget,tapi menurut saya masih senang Daridata Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur pada 2019, luas lahan panen pisang seluas 20.284 hektar. “Bayangkan berapa banyak sampah pelepahnya,” tukasnya. Padahal, diakui Yolanda, pelepah pisang bisa dimanfaatkan untuk kerajinan tangan yang bernilai jual tinggi. “Dari sana, kami berpikir untuk memanfaatkan pelepah pisang tersebut. KepulauanTogean memiliki permainan tradisional yang sangat unik. Permainan ini menggunakan pelepah pisang yang dibuat menyerupai kuda. Biasanya anak-anak di Togean memainkannya di tepi pantai. Dok: Jelajah Trans TVLiputan dilakukan sebelum masa

Judulkegiatan belajar : Berkreasi membuat mainan tradisional dari pelepah pisang ( mainan mobil, kapal, senjata tembak, otok otok batang pisang ) Kompetensi dasar ( KD ) : 1. Menghargai diri sendiri, orang lain dan lingkungan sbg rasa syukur kpd Tuhan ( Nam 1.2 ) 2. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap tanggung jawab ( Se 2. 12 ) 3.

.
  • lg53m1u58q.pages.dev/147
  • lg53m1u58q.pages.dev/670
  • lg53m1u58q.pages.dev/165
  • lg53m1u58q.pages.dev/851
  • lg53m1u58q.pages.dev/850
  • lg53m1u58q.pages.dev/435
  • lg53m1u58q.pages.dev/798
  • lg53m1u58q.pages.dev/425
  • lg53m1u58q.pages.dev/462
  • lg53m1u58q.pages.dev/202
  • lg53m1u58q.pages.dev/211
  • lg53m1u58q.pages.dev/642
  • lg53m1u58q.pages.dev/565
  • lg53m1u58q.pages.dev/730
  • lg53m1u58q.pages.dev/21
  • mainan tradisional dari pelepah pisang